Jumat, 15 Juli 2011

Hati-hati Banyak penipuan

Tingginya jumlah tenaga honorer dearah yang menunggu pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dimanfaatkan para penipu. Dengan berbekal surat berkop Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN dan RB), para penipu menebar iming-iming bisa menetapkan Nomor Induk Pegawai (NIP).
Di antara surat tipu-tipu yang berhasil diperoleh Kemen PAN dan RB, ditandatangani Drs Ismuladi Iskhak. Dalam surat tertanggal 27 April tersebut, Ismuladi mencantumkan NIP 198601080103781631. Setelah diselidiki, nama Ismuladi Iskhak dengan NIP tadi tidak terdaftar sebagai PNS di instansi manapun. Dia membubuhkan tanda tangan atas nama Men-PAN dan RB.
Modus yang digunakan dalam aksi penipuan tersebut, Ismuladi mengirimnya surat ke beberapa tenaga honorer yang menunggu pengangkatan. Dalam suratnya, para penipu menjanjikan bisa mengeluarkan NIP pada 16 Mei, tanpa menunggu peraturan pemerintah (PP) yang kini masih menunggu tanda tangan presiden.
Puluhan tenaga honorer diketahui telah menjadi korban sindikat tipu-tipu tersebut. Mereka tersebar baik di Jawa maupun luar Jawa. Bahkan, belum lama ini, rombongan salah satu DPRD di Sumatera melaporkan hal tersebut ke BKN.
Kepala Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tumpak Hutabarat memastikan bahwa surat tersebut dan surat-surat semacamnya adalah palsu dan menipu. “Aturan untuk pengangkatan CPNS dari tenaga honorer masih belum terbit,” tandasnya. Otomatis, hingga sekarang masih belum ada landasan hukum untuk melakukan pengangkatan menjadi CPNS.
Tumpak menuturkan, munculnya peluang penipuan tersebut terjadi karena adanya masa jeda antara proses verifikasi para tenaga honorer dengan penetapan PP pengankatan tenaga honorer. Dia masih belum bisa memastikan kapan aturan pengangkatan tersebut turun. Data di BKN, jumlah tenaga honorer daerah yang menunggu pengangkatan saat ini sebanyak 569.922 orang.
Informasi yang ditampung BKN, oknum-oknum yang mengaku bisa memasukkan tenaga honorer ke dalam data base pengangkatan CPNS mulai bermunculan. “Seperti biasa, oknum tadi juga meminta imbalan sejumlah uang,” papar Tumpak. Nilainya mulai dari Rp 50 juta hingga lebih dari Rp 100 juta.
Setelah menirima sejumlah uang, sang penipu benar-benar mengeluarkan NIP kepada para tenaga honorer tersebut. Namun, kata Tumpak, setelah dicek ke Direktorat Pengolahan Data, NIP tadi palsu.
Saat ini, BKN bersama kepolisian terus berupaya mengejar penipu yang meresahkan para tenaga honorer tersebut. “Beberapa oknum sudah berhasil ditangkap,” tutur Tumpak. Tapi sementara, BKN masih belum mau membeber identitas dan tempat operasi para penipu itu. Yang jelas, mereka ada yang PNS dan ada juga non-PNS.
Dia kembali mengingatkan, para tenaga honorer harus lebih hati-hati dalam menyikapi setiap iming-iming. Sebab, selama belum ada penetapan PP tentang pengangkatan tenaga honorer, tidak ada pengankatan tenaga honorer menjadi CPNS.
Tumpak mengatakan, informasi akurat tentang perkembangan pengangkatan tenaga honorer bisa diakses di www.bkn.go.id dan www.sesmabkn.com. Sementara pengumuman yang muncul di situs www.bknprofile.com adalah palsu. “Situs itu bukan milik resmi BKN,” pungkas Tumpak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar