Sabtu, 17 Desember 2011

BKN-KemenPAN & RB Siapkan 4.125 Tenaga Analis Jabatan

HUMAS BKN, Menindaklanjuti semangat moratorium pengadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Badan Kepegawaian Negara (BKN) bekerjasama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN & RB) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyelenggarakan Workshop Analis Jabatan, Analisis Beban Kerja dan Evalusi Jabatan secara simultan di 4 (empat) wilayah Kantor Regional (Kanreg) BKN selama 6 (enam) hari, (12-17/12). Workshop ini dilakukan mengingat bahwa masing-masing instansi pemerintah diwajibkan merumuskan jumlah pegawai yang tepat, tugas dilaksanakan dengan baik dan optimal akan tetapi tetap dalam batas kemampuan anggaran serta melihat kembali Peraturan Pemerintah Nomor: 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Wakil Kepala BKN Eko Sutrisno dihadapan peserta workshop menyampaikan bahwa output dan outcome yang diharapkan adalah untuk mempercepat masing-masing instansi daerah melakukan perhitungan jumlah kebutuhan PNS yang tepat bagi daerah dan melakukan penataan organisasi dan penataan PNS (rightsizing) secara menyeluruh. “Sehingga berbagai permasalahan teknis yang dihadapi oleh masing-masing instansi dalam hal ini Instansi Daerah dalam proses penghitungan jumlah PNS dan penyusunan proyeksi kebutuhan PNS selama 5 (lima) tahun ke depan dapat dieliminir dan target waktu yang telah ditetapkan dapat terealisasi,” ujar Eko Sutrisno.

Sementara itu MenPAN & RB Azwar Abubakar menyatakan bahwa Tenaga Analis Jabatan ini peranannya sangat penting dalam upaya melakukan reformasi birokrasi di bidang SDM Aparatur. Azwar Abubakar menambahkan Tenaga Analis Jabatan ini memegang peran penting dan mendasar serta merupakan starting point dalam perencanaan, kompetensi, promosi, penentuan besaran organisasi, pengembangan SDM Aparatur, Diklat dan remunerasi. “Oleh karena itu kami meminta dengan hormat kepada para pejabat yang berwenang agar menempatkan mereka pada unit yang memerlukan tenaga Analis Jabatan dan mohon untuk tidak memindahkan mereka sebelum ada penggantian yang sepadan,” tegas Azwar Abubakar.

Seluruh peserta workshop pada 4 (empat) wilayah Kanreg BKN tersebut akan menghasilkan tenaga analis jabatan sejumlah 800 orang. Ini merupakan bagian dari rencana penyiapan kebutuhan Tenaga Analis Jabatan yang keseluruhannya berjumlah sekurang-kurangnya 4.125 orang.

Kamis, 08 Desember 2011

500 Guru Honorer Ikuti Training Akbar Dompet Dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA---Sekitar 500 guru honorer se-Jabodetabek mengikuti training akbar bertajuk “Guru Kreatif Pendidikan Berkualitas” secara gratis, Kamis (8/12). Training akbar ini dipelopori oleh Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa dalam memperingati hari guru 25 November lalu.
“Peserta terbanyak berasal dari Tangsel yang mencapai 200-an peserta,” ujar Ketua Panitia Peringatan Hari Guru, Agung Pardini. Agung mengatakan, kesejahteran guru honorer saat ini cukup memprihatinkan dibandingkan dengan guru PNS. Bahkan, untuk mendapatkan sertifikasi pun, tidak semudah guru yang telah menyandang status PNS. “Untuk itu kami ingin membantu para guru honorer ini dalam meningkatkan kualitas mereka,"ujarnya
Bedasarkan catatan UNESCO, tahun 2011 ini, Indonesia memiliki guru sebanyak 3,4 juta orang. Namun, berdasarkan data kemendiknas, hanya 16,9 persen atau 575 ribu orang yang sudah disertifikasi. Sementara itu, hanya 29,6 persen, kompetensi guru yang naik setelah sertifikasi. “Hal ini sangat ironis mengingat selembar sertifikat yang getol dicari para guru di negeri ini ternyata hanya untuk kepentingan praktis semata,” ujar Agung.
Sementara itu, menurut Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat, dalam mendampingi anak didiknya, guru perlu membekali diri dengan harus terus belajar dan berkualitas. "Sebagaimana ada perumpaan guru yang berhenti belajar maka harus berhenti mengajar,” ujarnya. Komaruddin juga mengatakan, guru jangan kering dalam membangun hubungan anak didik.
Wali Kota Tangsel, Airin Rahmie Diany mengaku mendukung pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru honorer di Tangsel. “Kami mendukung sepenuhnya karena sesuai dengan program strategis Tangsel serta motto Tangsel yang cerdas, modern dan relijius” ujar Airin.