Jumlah Pekerja Tidak Tetap (PTT) atau tenaga honorer yang amat banyak di setiap kota tentunya menjadi permasalahan tersendiri. Maka dari itu Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) akan mengadakan seleksi calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bagi tenaga honorer Kategori 2 (K2) yang ditarget digelar Agustus mendatang.
Diketahui, kecemburuan antara tenaga honorer dengan Pegawai Negeri
Sipil (PNS) kerap menimbulkan konflik sosial. “Oleh karena itu kita akan
menyelesaikan masalah ini dengan menyeleksi tenaga honorer untuk
menjadi PNS,” ungkap Asisten Deputi Koordinasi dan Manajemen Sistem SDM Kemenpan-RB Naftalina Sipayung di Kantor Wali Kota Balikpapan, Jalan Sudirman, kemarin (6/3).
Ia menjelaskan, penyelesaian masalah tenaga honorer tersebut dengan cara pemetaan menjadi Kategori 1 (K1) dan Kategori 2 (K2). “Untuk K1 sudah selesai pada 2012, sementara untuk K2 targetnya akan selesai dalam masa 2013-2014,” sambungnya.
K2 sendiri, lanjutnya, saat ini tengah dalam proses pendataan dengan berbagai persyaratan. “Syaratnya pada dasarnya sama antara honorer
K1 dan K2. Yakni diangkat pejabat yang berwenang, bekerja di instansi
pemerintah, memiliki masa kerja minimal satu tahun pada 31 Desember 2005
dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus. Syarat lainnya
adalah berusia sekurang-kurangnya 19 tahun dan tidak boleh lebih dari 46
tahun per 1 Januari 2006,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, tenaga honorer yang masuk K1 sesuai dengan
Permenpan-RB No 5 Tahun 2010 adalah tenaga honorer yang bekerja di
instansi pemerintahan terhitung mulai tanggal (TMT) 1 Januari 2005,
secara terus menerus. Dan pembiayaan honornya langsung oleh APBD atau
APBN. Sedangkan honorer K2 umumnya merupakan tenaga honorer sekolah dan
sejenisnya, biasanya gajinya bersumber dari non-APBN atau sumber dana
lain seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), honor sekolah, dan
lainnya.
Naftalina menjelaskan, Kemenpan-RB bersama dengan Badan Kepegawaian
Nasional (BKN) masih membicarakan untuk penunjukan perguruan tinggi mana
yang akan dijadikan konsorsium untuk membuat soal ujian. “Mengenai
bobot soalnya masih akan kita bicarakan. Yang jelas bedanya dengan
seleksi CPNS umum hanyalah lembar jawab yang menggunakan Lembar Jawab
Komputer (LJK). Sementara seleksi CPNS umum langsung menggunakan
komputer,” pungkasnya.
Terpisah, Kabag Humas Pemkot Balikpapan Sudirman Djayaleksana
menjelaskan, Balikpapan telah melakukan seleksi untuk memilih tenaga
honorer K1 sejak 2010 silam. Dari hasil seleksi tersebut diperoleh 94
orang honorer K1 yang langsung diangkat menjadi CPNS dan digaji
menggunakan dana APBN/APBD.
“Sementara untuk K2 ini memang berbeda. Karena harus ada Tes
Kompetensi Dasar (TKD). Di Balikpapan sendiri ada 374 honorer K2. Jika
lolos dalam seleksi CPNS pada Agustus mendatang dipastikan akan diangkat
menjadi PNS. Tapi jika tidak lolos, sesuai amanat dari Menpan-RB akan
dilihat dan disesuaikan dengan anggaran daerah. Jika memang masih
dibutuhkan dan daerah mampu membiayai, maka akan dipekerjakan dengan
sistem kontrak. Tapi jika sudah tidak dibutuhkan atau tidak mampu
membiayai tentunya tidak akan dipakai,” sambungnya.
Sementara, dalam sosialisasi terkait seleksi CPNS di auditorium kantor
wali kota, kemarin, beberapa tenaga honorer masih khawatir jika namanya
tidak masuk dalam database. “Nantinya dilakukan uji publik
selama 21 hari untuk memastikan data yang dihimpun sudah valid. Setelah
itu, data akan disetor kembali ke Kemenpan-RB,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar